Sabtu, 29 Juni 2013

Aku, Si Pria dan Si Wanita

Pergaulan anak jaman sekarang sudah jauh berbeda dengan jaman orang tua kita dulu. Anak jaman sekarang lebih berani untuk melakukan sesuatu bahkan tanpa pikir panjang. Aku, anak perempuan yang bisa dibilang terlalu bebas. Aku mempunyai banyak teman yang dikenalnya melalui beberapa jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, MSN, Koprol, dll.

Suatu hari Aku bertemu dengan seorang pria yang namanya tidak bisa dituliskan disini. Aku kenal dengan pria itu dari salah seorang temannya. Aku mulai berhubungan dengan pria itu melalui telepon dan SMS. Sampai suatu hari si pria meminta Aku untuk menemuinya di sebuah komplek perumahan. Komplek itu cukup jauh dari rumah Aku, namun karena Aku sangat penasaran dan ingin bertemu dengan pria itu maka aku mengajak temannya untuk menemaninya bertemu dengan pria itu. Meskipun pria itu bilang kalo dia hanya ingin bertemu Aku dan dia minta Aku tidak membawa orang lain.

Aku cerita kepada temannya mengenai hal ini dan temannya memberi saran kalau Aku naik motor sendirian dan nanti teman-temannya akan mengikutinya dari belakang. Jadi seolah-olah aku datang seorang diri.

Setuju dengan rencana itu, Aku dan temannya menuju sebuah komplek perumahan. Seperti apa yang si pria inginkan, Aku menunggu seorang diri. Sedangkan teman aku memperhatikan dari kejauhan. Tak lama si pria menelepon untuk memastikkan apakah aku benar-benar datang sendiri atau tidak. Jelas Aku menjawab kalau dia dateng sendiri.

Tak lama setelah telepon di tutup, si pria muncul dengan motor merahnya. Dari kejauhan Aku sudah menduga bahwa pria dengan motor merah itu pasti si pria. Tapi mengapa si pria tidak mau membuka helm nya dan tidak mau turun menghampiri Aku.

Aku bingung, dia berusaha menelepon si pria. Belum sempat dia menelepon si pria, telepon dari si pria masuk terlebih dahulu. Pria itu berkata :

'Aku udah ngeliat kamu, kamu pake celana pendek duduk di depan sekolahankan ? '

Aku hanya menjawab iya dan telepon terputus. Aku melihat dari kejauhan pria dengan motor merah itu melajukan motornya menghampiri Aku. Si pria memberhentikan motornya di depan Aku, menolehkan kepalanya, membuka kaca helmnya dan berkata :

Naik ke atas motor. 

Lalu kembali menutup kaca helmnya. Aku yang bingung gak tau harus berbuat apa hanya diam. Tidak bergerak. Si pria kembali menoleh dan membuka kaca helmnya dan berkata :

'Naik, aku jelasin sambil kita jalan. Buruan.'

Si pria menarik tangan Aku, menyuruhnya untuk segera naik. Aku yang bingung langsung naik ke atas motor dan seketika motor melaju. Beberapa detik kemudian Aku baru tersadar dan segera mengirim pesan kepada temannya untuk mengikutinya dari belakang.

Si pria mengajak Aku berkeliling sambil bertanya banyak pertanyaan yang Aku saja bingung bagaimana menjawabnya. Aku yang takut terus melihat kebelakang memastikan bahwa temannya tetap mengikutinya.
Tiba-tiba si pria bertanya :

'Kenapa kamu liat-liat kebelakang terus?' 

'Oh, gak papa kok. Aku cuman bingung aja kita mau kemana.'  Jawab aku yang kanget mendengar pertanyaan dari si pria.

Setelah si pria bertanya panjang lebar dan memberi tahu komplek dimana dia tinggal, si pria berniat untuk mengantar Aku pulang kerumah karna ingin tahu dimana rumah Aku.

Aku yang takut kalo si pria ke rumahnya, orang tuanya akan tau kalau dia tidak pergi bersama temannya melainkan bersama seorang pria ahkirnya berhasil mencari alasan kalau Aku minta diantarkan sampai dengan gang rumahnya saja. Si pria yang saat itu tidak bisa memaksa akhirnya menuruti Aku untuk mengantarkannya sampai depan gang rumahnya saja.

Dari pertemuan itu hubungan mereka terus berlanjut. Teleponan setiap hari, SMS-an bahkan si pria sampai menyempatkan waktu untuk datang menjemput Aku di sekolahnya setiap hari.

Aku yang saat itu merasa senang karena mendapatkan perlakuan spesial dari seorang pria, merasa kalau dirinya sedang jatuh cinta. Dan ternyata perasaannya itu mendapatkan tanggapan positif dari si pria.

Tak lama setelah hubungan pertemanan mereka berjalan, si pria mulai mengajak Aku untuk berpacaran. Aku yang saat itu memang sedang jatuh cinta, tanpa pikir panjang langsung saja menerima pernyataan cinta dari si pria.

Tak lama setelah mereka berpacaran, liburan lebaran tiba. Waktu untuk bertemu Aku dan si pria semakin banyak. Si pria sempat bertanya kepada Aku, 'Kamu gak ikut sholat taraweh.'  Aku yang kaget dengan pertanyaan itu langsung menjawab 'Ngak, aku kan bukan muslim. Memang kamu taraweh-an?'  tanya Aku sambil tertawa. Saat itu si pria mengaku kalau dia beragama Katolik, jadi sama seperti Aku tidak sholat taraweh.

Waktu terus berjalan dan hubungan mereka semakin lama semakin dekat. Mulai saat itu Aku sudah mulai mencari-cari alasan kepada orang tuanya agar Aku diperbolehkan pergi keluar untuk bermain bersama teman-temannya. Orang tua Aku yang merasa aneh dengan perubahan sikap anaknya mulai mencurigai Aku.

Dua minggu berlalu, sudah saatnya Aku untuk kembali masuk sekolah. Seperti biasa, setiap pulang sekolah si pria akan selalu menunggu di depan pintu gerbang untuk menjemput Aku.
Aku yang saat itu masih SMP merasa sangat bangga memiliki pacar seorang anak kuliahan. Teman-teman Aku pun merasa iri dengan Aku.

Sampai suatu hari salah seorang teman Aku mengajak Aku dan si pria untuk pergi jalan-jalan ke taman bersama. Aku langsung mengiyakan ajakan itu. Si pria pun tidak menolaknya.

Sesampainya di taman, Aku yang dibonceng oleh pria meminta temannya yang di bonceng oleh temannya yang lain untuk bertukar posisi karna Aku ingin balapan dengan temannya yang lain. Awalnya si pria tidak mau, karna dia tidak suka pacarnya main balap-balapan motor. Tapi namanya juga anak SMP, masih kecil, masih labil, masih pengennya yang enak-enak, yang menurut dia keren. Si pria tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain membiarkan Aku bertukar posisi dengan temannya.

Aku yang saat itu sangat polos, tidak berfikir yang aneh-aneh tentang temannya. Segera Aku meminta temannya untuk memulai balapan saat itu. Sebelum itu, Aku sudah bilang kepada si pria bahwa Aku menunggunya di garis finish.

Sesampainya di garis finish, Aku menunggu cukup lama dan si pria tak kunjung datang. Setelah ditunggu dan ditunggu, akhirnya si pria dan teman Aku datang.

Aku dan temannya kembali bertukar posisi. Setelah itu si pria mengantarkan aku kembali ke rumah.
Sejak hari itu, Aku mulai merasakan ada hal yang aneh dengan si pria. Dia selalu menanyakan tentang teman Aku yang bertukar posisi dengannya saat balapan motor kemarin. Aku yang jengkel hanya membalasnya singkat.

Satu minggu berlalu, secara tiba-tiba, si pria mulai bersikap aneh kepada Aku, dia mulai berbicara ngelantur, memberikan Aku lagu-lagu yang isinya tentang perpisahan dan selalu bilang kalau dia bukanlah orang yang baik. Aku yang bingung langsung menelepon si pria.

Saat Aku bertanya, kenapa si pria aneh. Si pria langsung berkata :

'Aku, aku tau kamu sayang banget sama aku, aku juga sayang banget sama kamu.Tapi kayanya aku bukan yang terbaik buat kamu. Tapi aku gak mau putusin kamu, jadi aku minta kamu putusin aku sekarang juga.'

Aku yang kaget seketika itu juga menangis dan berkata :

'Maksud kamu apa sih? aku gak mau putus sama kamu '

'Tapi gak bisa, aku gak bisa lagi sama kamu.'  Si pria menjawab. ' Sekarang juga putusin aku. Kita masih bisa jadi teman kok, aku akan anggap kamu sebagai adik aku. '

Aku yang sedih, bingung, tak tau harus berkata apa hanya meng-iyakan apa yang di katakan si pria dan langsung menutup teleponnya.

Keesokkan harinya, Aku datang ke sekolah dengan muka sedih, teman-teman aku bingung, mereka terus bertanya kepada Aku, ada apa dengannya. Aku tidak menjawab dan hanya bisa menangis.
Hari itu adalah hari yang paling kelam buat Aku. Sampai terdengar bel tanda pulang sekolah berbunyi. Aku yang tak mood untuk melakukan apa-apa langsung bergegas pulang. Saat keluar menuju pintu gerbang, aku melihat ada motor merah yang sepertinya dia kenal. Dan ternyata itu motor si pria.

Raut senang terpancar dari wajah Aku. Dalam hati dia berkata ternyata dia masih sayang sama aku. Segera Aku menghapus air matanya dan merapikan seragamnya. Belum sempat aku melangkah keluar pintu gerbang, tiba-tiba Aku melihat si pria sudah bersama wanita lain yang ternyata adalah teman sekelasnya.

Sontak raut mukanya berubah, seakan dunia gelap dan hanya ada dia, si pria dan wanita itu. Aku berlari ke kelas dan menangis. Teman-teman aku yang bingung menghampiri Aku dan bertanya apa yang terjadi. Aku menjelaskan apa yang baru saja dia liat kepada teman-temannya.

Dan saat itu, salah seorang teman aku berkata :

'Aku, sebelumnya aku minta maaf ya, bukannya aku gak mau kasih tau kamu tentang hal ini. Tapi aku gak tega kalo aku cerita ini sama kamu, karna kamu pasti akan sakit hati. '

Aku yang tidak mengerti apa yang di katakan oleh temannya itu menjawab:

'Hal ini apa? ceritain ke aku. Kamu tau apa? Ceritain sekarang !!'

'Begini, si pria sebenarnya udah jadian duluan sama dia sebelum si pria putus sama kamu. Aku tau hal ini juga karna si wanita cerita ke aku. Hari itu, saat kamu minta tukar posisi dengan dia karna kamu mau balapan motor, si wanita bilang kalo dia ngerasa si pria itu adalah pria yang dia cari-cari dan dia ngerasa kalo si pria ada perasaan sama dia. Saat itu si pria minta nomor telepon si wanita, tapi karna si wanita ngak punya hp, si pria bilang kalo dia mau kasih hp ke si wanita agar mereka bisa berkomunikasi. Dan dari situlah mereka jadi suka SMS-an, telepon-an, sampai-sampai si pria pernah main kerumah si wanita. Mereka udah jadian dari beberapa hari setelah balapan motor itu. 
Maaf ya aku gak cerita ini ke kamu karena aku takut kamu sakit hati, aku  tau kamu sayang banget sama si pria. '

 Mendengar cerita itu, Aku menangis. Aku tak dapat lagi menahan air mata di matanya. Bahkan Aku tidak dapat berkata apa-apa dan dia hanya menangis dan menangis.

Keesokkan harinya, Aku ingin mencari tahu apakah benar si pria sudah jadian dengan si wanita. Saat jam olah raga, semua anak tidak ada di dalam kelas. Aku segera masuk ke kelas dan mencari hp si wanita yang katanya pemberian dari si pria. Setelah menemukan hp si wanita, Aku bergegas menuju kamar mandi dan membaca semua SMS antara si wanita dan si pria.

Air mata tak dapat di bendungnya. Tapi Aku sudah berjanju kalo dia tidak boleh menangis. Segera setelah membaca semua SMS-nya. Aku mengetik sms kepada si pria, Aku berpura-pura kalau dia adalah si wanita.

'Beib (panggilan si wanita kepada si pria saat itu), pulang sekolah jemput aku ya. Aku tunggu di depan gerbang'
Secepat kilat si pria membalas :
 'Aku jemput kamu di belakang sekolah ya, gak enak sama Aku kalau dia tau aku jemput kamu.'

Aku yang membaca pesan itu langsung panas tebakar emosi dan segera membalas 'Oke. see you.'

Buru-buru setelah membalas pesan si pria, Aku langsung keluar dari kamar mandi dan menuju ke kelas. Teman-teman aku yang sudah memperhatikan dari kejauhan memberi tanda kalo kelas aman, tidak ada orang di dalam. Aku buru-buru masuk ke kelas dan mengembalikan hp si wanita ke dalam tasnya.
Sialnya, saat Aku sedang memasukkan hp ke dalam tas si wanita, dari jendela Aku mendengar teriakan :

'Woy, ngapain lo buka-buka tas gue?' 

Aku yang kaget langsung mengadahkan kepalanya dan langsung menjawab:

' Siapa yang buka-buka tas lo? Justru tas lo tuh kebuka makanya mau gue tutupin.'

'Halah, gak percaya gue. Pasti lo mau ngambil barang gue kan.'

Aku yang tetap membela diri sampai akhirnya Aku dan si wanita bertengkar hebat dan salah satu guru melihat pertengkaran mereka. Aku dan si wanita dipanggil ke kantor guru. Aku yang dikenal sebagai anak yang pintar di sekolah, membela diri kalau dirinya tidak membuka-buka tas si wanita, tapi justru Aku ingin membantu si wanita untuk menutup tasnya.

Setelah Aku selesai menyampaikan alasannya, Aku di perbolehkan pulang. Sedangkan si wanita tetap di dalam ruang guru karena dia harus menjelaskan pembelaan dirinya dan juga menjelaskan mengapa dia tidak mengumpulkan hp hari itu. *Mengumpulkan hp setiap hari adalah peraturan di sekolah Aku yang wajib di taati oleh semua murid tidak terkecuali.

Aku yang sudah boleh pulang terlebih dahulu segera pergi ke belakang sekolah bersama. Benar seperti apa yang Aku bayangkan, si pria benar-benar menjemput si wanita di belakang sekolah. Aku yang pura-pura tidak tau apa yang terjadi dengan polos bertanya kepada si pria :

'Kamu kenapa bisa ada di sini?'

'Kamu sendiri kenapa bisa ada di sini?' tanya si pria tanpa menjawab pertanyaan Aku terlebih dahulu.

'Aku mau cari kembang sepatu buat tugas IPA besok, kamu sendiri kenapa di sini? Mau jemput si wanita ya?' Aku yang sudah kesal tak dapat berpura-pura baik lagi.

'Apaan sih kamu. Aku nungguin temen aku di sini.'

' Oh, temen apa temen. Udah jujur ajalah! Kenapa sih kamu harus boong, aku udah tau semuanya, aku tau kamu jadiankan sama dia, diem-diem ternyata sebelum kamu putus sama aku, ternyata kamu udah jadian duluan sama dia. Kamu tuh gak punya hati atau apa sih? Kamu tuh jahat tau gak?'

'Eh, apaan sih kamu. Dengerin aku dulu. Kamu tuh salah paham, apaan sih.. siapa yang jadian coba..'

Belum selesai si pria menjelaskan, datanglah si wanita.

'Beib, maaf ya tadi aku ada masalah dulu tuh sama si Aku.. Dasar emang....'

'Dasar apa? Ini temen yang kamu tunggu-tunggu? Oh, ternyata ini temennya. Temen apa ya yang manggilnya BEIB?!!!!'

'AKU!!! Dengerin dulu penjelasan aku'   Si pria menarik tangan Aku berusaha menjelaskan.

Aku yang sudah tak kuat menahan sedih dan emosi yang ada di hatinya akhirnya menangis dan berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman si pria.

'Lepasin gak!! Lepasin!! Sakit tau gak!! Udah gak usah jelasin apa-apa! Kamu temenin aja tuh TEMEN KAMU yang udah kamu tungguin dari tadi.'  Balas aku dengan tegas dan pergi meninggalkan si pria dan si wanita.

Si wanita tiba-tiba berlari mengejar Aku sampai ke sekolah.

'AKU!! Dengerin gue, ini gak seperti yang lo bayangkan. Gue sama dia cuman teman.'  Si wanita kembali membela diri.

'Udah deh!! Gak usah boong lo!! Gak ada temen yang manggil cowok temennya dengan sebutan BEIB!! Lo tuh bukan temen gue. Lo penghianat! Lo inget? Lo pernah bilang kalo lo gak akan suka sama pacar gue. Tapi apa? Nyatanya lo udah jadian duluan bahkan sebelum gue putus. Apa itu namanya? TEMEN ? itu yang lo bilang temen ? Lo yang ngambil kesempatan ngerayu cowok gue pake minta di kasi hp segala, ngundang-ngundang dia ke rumah lo di saat dia masih jadi cowok gue. APA ITU YANG NAMANYA TEMEN? '

'Gue bisa jelasin. Lo dengerin gue dulu. Gue sadar, gue salah, gue ngaku salah ke lo. Gue minta maaf.'

'Minta maaf? MINTA MAAF KATA LO ? enak ya tinggal minta maaf!! TAI lo !!' Teriak aku sambil berjalan menaiki tangga.

'AKU!!! Dengerin gue. Lo tuh salah sangka.'

'TAI LO!! Bisa diem gak? Lo denger ya, gue anggep lo itu sahabat gue, bahkan dari awal gue gak pernah ada mikir yang aneh-aneh tentang lo. Gak pernah gue mikir lo bakal suka sama cowok gue. Itu kenapa gue biasa-biasa aja waktu gue minta tukeran tempat sama lo pas balapan motor. KARNA GUE ANGGEP LO SAHABAT GUE!! Tapi ternyata gue salah.. lo tuh pengkhianat.! Gak ada sahabat yang kaya lo.'

' Maafin gue, Aku!! Maafin gue!!'  Tangis si wanita sambil menarik tangan Aku.

' Lepasin!! Lepasin gak!! Mending lo pergi sekarang sebelum gue tonjok muka lo!'

Tiba-tiba seorang teman Aku datang dan berteriak. "Pak Guru dateng!! Pak Guru dateng!!"

Aku segera mengambil tasnya dan berjalan keluar menuruni anak tangga menuju ke lapangan sekolah.
Si wanita yang terus menangis mengikuti Aku sampai ke lapangan.

'Aku, maafin gue.'  Pinta si wanita sambil menangis dan kembali menarik salah satu lengan tangan Aku.

'Tai lo ya!! Lo bego apa tolol sih? udah gue bilang pergi. Gue gak mau ngeliat muka lo! Gue gak mau punya temen kaya lo! Dulu gue udah pernah tanya ke lo. Lo milih gue atau si pria. Lo bilang lo milih gue sebagai temen lo, tapi apa kenyataannya. Omongan lo tuh tai! Gak ada yang bisa di percaya.' 

'Aku !! wanita!! Masuk ke kantor saya sekarang.' Teriak Pak Guru dari koridor kelas.

Di ruang guru, si wanita terus menangis. Pak Guru memberikan surat teguran kepada Aku dan si wanita dan Pak Guru meminta orang tua si wanita untuk datang ke sekolah untuk mengambil hp yang di sita.

Aku dan si wanita diperbolehkan keluar dari kantor guru. Teman-teman yang lain hanya bisa terdiam dan memperhatikan dari kejauhan.

Aku melangkah keluar gerbang sekolah, dan berjalan pulang ke rumahnya.

#bersambung



Me on : Facebook : https://www.facebook.com/profile.php?id=1714789688 Twitter : @nonaclaudi YM : Claudia.audiana MSN : Claudia.audiana@hotmail.com Skype : claudia.audiana2 My Blog : http://claudiaaudiana.blogspot.com/ Tumblr : http://itsmeclaudi.tumblr.com/