Senin, 24 Oktober 2011.
Seperti biasa hari ini saya pulang di jemput oleh papa saya. Saya menunggu beliau di ruas jalan Suryapranoto tepatnya di sebelah kiri kantor UOB .
Saat saya menunggu, 2 orang ibu dengan anaknya yang berumur masing - masing kurang lebih 2 tahun duduk di trotoar jalan tidak jauh dari tempat saya menunggu.
Sambil menunggu, saya mengamati seorang ibu yang duduk sambil menggendong anaknya. Anak tersebut terus menangis dan seolah berusaha untuk pergi dari gendongan ibunya.
Saat tidak terus memandangi mereka, karena saya takut kalau - kalau ibu itu tersinggung dengan tatapan saya.
Sambil pura - pura membuang pandangan ke arah lampu merah harmoni saya memperhatikan perilaku ibu itu terhadap anaknya.
Sedih hati saya melihat seorang ibu melakukan anaknya seperti layaknya binatang.
Anak itu menangis dalam gendongan ibunya, namun apa yang ibu itu lakukan terhadap anaknya? bukan menyayangi atau mencoba menghentikan tangisan anak itu dengan kasih sayang justru si ibu malah menggigit lengan kiri anaknya, memukul kepalanya dan menampar pipinya.
Dalam hati saya berkata, ini ibu kandungnya apa bukan sih? jahat banget. Pantes banyak kejahatan di Jakarta orang anak - anak dari kecil udah di perlakukan layaknya binatang, jadi mereka terdidik dari kecil seperti binatang. Tidak ada rasa kasih sayang dan cinta kasih.
Setelah memukuli anaknya, ibu itu pergi ke jalanan untuk kembali mencari uang.
Tak lama setelah itu saya melihat anak kecil sedang bermain seorang diri di balik pot bunga di trotoar jalan. Saya memanggilnya dan tanpa ragu - ragu dia menghampiri saya.
Semakin saya berfikir. Bagaimana tidak banyak anak kecil di culik lalu di jual, orang mereka saja tidak takut dengan orang asing seperti saya yang sama sekali tidak mereka kenal.
Terlepas dari itu saya menghampirinya..
Kemudia saya bertanya,"Hai adik kecil.. Siapa namanya?"
Dia menjawab," Duwoh."
"Siapa ?"
"Duwoh.." kata anak itu sambil tersenyum.
"oh, duwoh udah makan?" tanya saya sambil jongkok di depan anak itu.
Anak itu tidak berkata apa - apa, dia hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.
"Kamu belum makan? mau coklat gak? kaka bawa coklat nih.." kataku sambil mengeluarkan coklat dari dalam tas.
Kemudian anak itu kembali berkata. "Ngak mau.."
"Lho kok ngak mau? enak lho" kataku sempat kaget karena anak kecil bisa menolak sebuah coklat. Adik saya saja tidak pernah menolak jika saya berikan coklat.
lalu anak itu kembali mengeluarkan kata - kata yang membuat saya cukup kaget.
"Duit .. duit ..."
hah? dalam hati saya berkata. Anak sekecil ini sudah diajarin oleh orang tuanya untuk matre.
Dia menolak makanan yang saya berikan dan lebih meminta saya untuk memberikan dia DUIT.
Saya memasukkan kembali coklat yang saya ingin berikan kepadanya dan mencari uang receh untuk saya berikan kepadanya. Karena papa saya sudah menjemput, jadi segera saya berikan uang receh sedapatnya dan saya melaju meninggalkan anak itu.
Dia tidak berkata apa - apa.
Dia hanya tersenyum sambil menggengam uang receh yang saya berikan kepadanya.
Sepanjang perjalanan saya terus memikirkan anak itu.
Saya sedih melihat hidupnya yang digunakan sebagai objek untuk mencari uang.
Kemana orang tua mereka. Anak sekecil itu sudah di biasakan untuk hidup di jalanan, tanpa alas kaki dan celana.
Mencari uang , uang dan uang.
Itulah gambar diri bangsa kita.
Banyak anak - anak, generasi bangsa yang hidupnya terhimpit ekonomi, tersiksa dan harus berpanas - panas dan berhujan - hujanan untuk mencari uang.
Sedih melihat hal itu.
Ingin aku membantu mereka.
Jika aku sudah bekerja nanti, aku ingin membuat rumah singgah untuk mereka sehingga mereka tidak perlu tinggal dan hidup di jalanan..
Mengajarkan mereka pengetahuan, agar ada sesuatu yang selalu bisa mereka banggakan dan mereka gunakan untuk mencari penghasilan yakni ILMU PENGETAHUAN.
Mengajarkan mereka KASIH SAYANG dan CINTA KASIH.
Agar kelak, generasi mereka tidak perlu terluka lagi karena himpitan dan masalah ekonomi.
" Lihatlah mereka, sayangi mereka dan bantulah mereka. "
Sedikit bantuan Anda sangat bermanfaat bagi mereka.
Bantulah mereka mendapat penghidupan yang layak, pengetahuan yang seharusnya mereka dapatkan dan cinta yang mungkin tidak pernah mereka rasakan sejak kecil.
Add My Facebook : https://www.facebook.com/profile.php?id=1714789688 Twitter : @nonaclaudi YM : Claudia.audiana MSN : Claudia.audiana@hotmail.com Skype : claudiaaudiana My Blog : http://claudiaaudiana.blogspot.com/