Saat pertama kali saya dan teman-teman ke sini sekitar 1 tahun yang lalu, pantai ini masih putih, bersih dan belum ramai seperti sekarang.
Sekarang pun masih tetap bersih rapih dan nyaman.
Beda nya sekarang sudah mulai di kenal oleh masyarakat luas dan turis baik lokal maupun mancanegara.
Sebagain besar objek wisata di tempat ini seperti snorkeling, surfing, sepeda gunung, keliling dengan jeep semua dikelola oleh seorang Bapak yang sangat ramah, baik dan sangat sederhana.
Beliau bernama Pak Budi.
Dia adalah orang pertama yang kami temui di pantai itu.
Sedikit bercerita, saat kami bertemu beliau di pantai, beliau sedang duduk-duduk di depan rumah pondoknya.
Karena melihat ada perlengkapan snorkeling, saya pun bertanya apakah saya dan teman-teman bisa snorkling di sini?
Ternyata bisa. Meskipun peralatan belum selengkap sekarang.
Tentu saja saya tanya berapa biaya nya dan beliau mengatakan 50ribu/orang sudah termasuk pakaian snorkling, sepatu dan kacamatanya.
Karena saya dan teman-teman masih pelajar maka kita tawar 25ribu/orang dan setelah bernegosiasi ternyata beliau setuju. (Beruntungnya hehehe.. )
Akhirnya saya panggil saudara dan teman2 saya, kami semua ber 7( saya, kakak saya, dua adik saya, 2 teman saya dan satu lagi anak jogja yang dengan setiap menemani kami selama kami di jalan-jalan. Memang dia adalah supir dari tempat kami menyewa mobil tapi dia masih kuliah, umurnya pun tidak berbeda dengan kami oleh karena itu kami menjadikannya teman.)
Sebelum mulai snorkeling, beliau dengan ramahnya menjelaskan kepada kami apa-apa saja yang bisa kami lakukan di Pantai Sadranan.
Tak terasa kami sudah ngobrol cukup lama dan sangat asyik berbincang-bincang dengan beliau.
Kamipun mengenakan perlengkapan snorkeling. Beliau mengajak kami pemanasan terlebih dahulu supaya tidak kram saat masuk kedalam air dan supaya tidak begitu deg-deg an katanya karena kami baru pertama kali snorkeling dan biasanya orang yang pertama kali snorkling akan deg-deg an.
Beliau dibantu oleh asistennya yang memang sudah lama bekerjasama dengan beliau. Mereka menjelaskan kepada kami apa itu snorkling dan bagaimana agar kami tidak terpisah, bisa melihat ikan-ikan tanpa menakuti mereka dan tidak terantuk batu karang.
Sampai di laut kami di pandu oleh teman dari Pak Budi dan ternyata Pak Budi juga ikut snorkeling bersama kami dan beliau membawa kamera yang bisa digunakan di dalam air. Wah senang sekali rasanya karena kami tidak punya kamera seperti itu dan Pak Budi mengatakan bahwa dia akan membantu mem-foto kami dan fotonya nanti akan di berikan kepada kami gratis sebagai kenang-kenangan.
Just info: Sebenarnya kami tidak berencana untuk ke pantai Sadranan. Awalnya kami ingin ke Pantai yang lain tapi karena nyasar kami berhenti dulu untuk beristirahat. Kami juga baru tau nama Pantai itu saat Pak Budi memberitahukannya kepada kami karena jarang sekali informasi di Internet / bahkan tidak ada informasi di internet tentang pantai Sadranan saat itu. Dan beruntungnya kami nyasar dan bertemu Pak Budi. Memang sudah jodohnya hehe.
okay, lanjut! Setelah puas ber-snorkeling Pak Budi mengajak kami agak ketengah untuk memberikan roti kepada ikan-ikan kecil. Saat roti di tebar, semua ikan-ikan datang menghampiri kami. Wah, bagus sekali dan senang sekali kami rasanya melihat bermacam-macam ikan yang berwarna-warni.
Setelah puas snorkling, kami kembali ke pantai untuk melepas perlengkapan dan berganti pakaian.
Saat sedang berganti pakaian, kami kembali berbincang-bincang dengan Pak Budi dan ternyata kami baru tau kalau biasanya snorkling 50ribu/orang/2 jam. Tapi kami dapat sampai sepuasnya, plus dapat foto-foto gratis, dan sekarang Pak Budi menawarkan kami untuk stay di pondoknya. Wah, bagaimana tidak senang. Awalnya kami hari itu akan berlanjut ke Gunung Api Purba tapi karena hati sudah jatuh cinta sama Pantai Sadranan alhasil kami batalkan penginapan kami di Gunung Api Purba.
Kami stay 1 malam di sana. Memang pondok Pak Budi tidak sebagus penginapan hanya pondok dari bambu berlantaikan semen. Hanya ruang kosong ukuran 4x6 meter dan 1 kamar mandi di belakang plus tempat penyimpaan sepeda-sepeda gunung milik Pak Budi. Kami tidur beralaskan tikar yang di bawakan Pak Budi dari rumahnya. Tapi entah mengapa kami begitu senang bisa bertemu dengan Pak Budi dan menghabiskan lebih banyak waktu di Pantai Sadranan.
Belum selesai cerita saya. Setelah snorkling, karena Pak Budi sangat senang dengan kami semua, beliau menawarkan adik saya untuk belajar surfing GRATIS. WOW! Pak Budi sendiri yang ngajarin lho. Setelah itu karena kami lapar Pak Budi menawarkan kami apakah mau di buatkan Ikan Bakar, tumis kangkung dan teh manis plus nasi untuk makan malam. Kalian bayar sukarela. Wah! Dapat rejeki lagi.
Ternyata Pak Budi cukup terkenal di daerah tersebut. Hampir semua warga daerah situ mengenal beliau karena dulunya beliau adalah salah satu pengelola Gua Pindul dan juga ketua keamanan daerah tersebut. Maka tak heran saat Pak Budi mengajak kami berjalan-jalan keliling gunung dengan Jeep nya semua orang yang kami temui pasti menyapanya.
Sama saat keesokan harinya kami berkunjung ke Gua Pindul. Beliau mengantar kami ke Gua Pindul dengan Jeep nya dan teman jogja kami mengikuti dari belakang. Tentu saja kami semua naik Jeep karena kapan lagi jalan-jalan, melihat pemandangan indah nan asri langsung tanpa terhalang kaca mobil.
Sampai di Gua Pindul pun kami dilayani dengan sangat baik. Kami tidak perlu membayar biaya guide karena Pak Budi sendiri yang memandu kami. Wah, rejeki anak soleha! hehe..
Kami menyusuri Gua Pindul, kemudian rafting dan tak lupa juga foto-foto. Lagi2 Pak Budi dan temannya membantu untuk memfoto kami.
Kemudian Pak Budi mengajak kami berkeliling area gunung dengan Jeep nya. Kalau kalian pernah ke Pindul pasti tau di Gua Pindul ada paket menyusuri gunung dengan Jeep dan harganya lumanyan juga hehe.. tapi lagi-lagi kami dapat GRATIS!
Setelah dari Gua Pindul, Pak Budi mengajak kami makan ke restoran pecel ayam yang kebetulan terkenal di sana. Dan kebetulan pemilik restoran itu masih saudara dengan Pak Budi. Karena capek dan lapar setelah adventure di Gua Pindul, kami pesen apapun yang kami suka. Awalnya memang Pak Budi bilang tidak usah bayar tapi karena kami tidak enak alhasil kami bayar duluan tanpa sepengetahuan Pak Budi hehehe.. Maaf ya Pak karena Bapak sudah terlalu baik, kami tidak enak jadinya.
Setelah makan kami kembali ke pantai Sandranan. Sesampainya di Pantai Sadranan kami di ajak ke puncak bukit, saya lupa namanya, untuk melihat sunset dan keindahan Pantai Sadranan dari atas.
Keren sekali dan di atas bukit tersebut memang biasanya dijadikan tempat kemping oleh para turis.
Malam nya sebelum kami berlanjut ke Malioboro, karena Pak Budi harus bekerja di Wonosari jadi kami memutuskan untuk mampir dulu ke Wonosari sebelum kami melanjutkan perjalanan kami.
Di wonosari lagi-lagi kami di ajak Pak Budi berkeliling dan mencicipi jajanan pinggir jalan yang katanya terkenal di sana.
Karena kebaikan, keramahan dan keakraban Pak Budi saya dan adik saya akhirnya membuat rekaman video tentang pantai Sadranan dan sempat kami kiriman ke Net TV.
Video nya bisa kalian lihat di sini:
Sampai saat ini pun kami tetap berhubungan baik dengan Pak Budi.Tidak hanya beliau tapi juga dengan keluarga beliau. Kami masih keep in touch via FB, BBM dan SMS. Bahkan tahun baru kemarin, kedua teman saya kembali ke Pantai Sadranan dan berkunjung ke kediaman Pak Budi.
Itulah cerita kami. Perjalanan tidak hanya soal foto-foto, pemandangan yang indah, makanan yang enak tetapi juga soal interaksi dengan penduduk lokal. Kamu tidak akan pernah tau apa yang akan kamu dapatkan saat kamu bisa berbaur dan berinteraksi dengan penduduk lokal.
Yuk, kalo kamu yang punya pengalaman serupa atau pernah ke tempat-tempat lain share yuk sama aku.
Bisa email ke atau comment di bawah ya. Thank you.
Ayo, rapikan perlengkapan kamu, bawa tas mu dan berangkat...
Terima Kasih dan salam kenal, Claudia Audiana Anak jakarta yang pengen banget punya bisnis sendiri *kalau ada masukkan atau kerjasama monggo contact saya :) *